Wednesday, May 22, 2013

Facebook Mulai Kalah Pamor dari Twitter


CALIFORNIA – Facebook mungkin sudah memiliki pengguna hingga lebih dari satu miliar orang per bulan, tetapi hasil survei terbaru menunjukkan bahwa remaja saat ini sudah tidak tertarik lagi dengan situs buatan Mark Zuckerberg ini.

Survei ini dilakukan terhadap lebih dari 800 remaja dan orangtua di Amerika Serikat (AS). Hampir sebagian besar dari mereka memilih untuk berkicau di 
Twitter dibandingkan Facebook, karena masih memiliki privasi lebih.

“Hasil diskusi kelompok dengan remaja menunjukkan bahwa antusiasme mereka terhadap Facebook telah berkurang. Hal ini disebabkan ketidaksukaannya terhadap kehadiran orang dewasa seperti anggota keluarganya, orang yang berbagi secara berlebihan dan lelah akan ‘drama’ pengguna lain,” ungkap salah seorang peneliti seperti dikutip dari 
Softpedia, Rabu (22/5/2013).

Alasan itulah yang membuat mereka lebih memilih media sosial Twitter daripada Facebook. Meski demikian, raksasa jejaring sosial tersebut masih dijadikan salah satu bagian penting untuk sosialisasi antar remaja. 
(amr)

Emang sih Twitter memiliki lebih banyak kemudahan daibandingkan dengan Facebook. Namun disisi lain Facebook juga memiliki kelebihan yang tidak dimiliki sama Twitter, yaitu fasilitas upload foto dan video yang dimiliki Facebook masih unggul dibandingkan Twitter yang hanya menyediakan 140 karakter saja.

It's My Life


My name is Afusa Nidya Kinasih. People usually call me Kikin. I was born in Trenggalek, East Java on May, 14th 1994. In my family, I have one young brother. He is 10 years old now. During 19 years, I spent my life and my education in Trenggalek. Now, I take collage in Indonesian Institute of the Arts in Yogyakarta. I take Photography department, because beside that is my hobbies in high school, I like take picture very much.

Since I take collage in Yogyakarta, my dially activity is different between in my house and my boarding room. Bay the way, my boarding room’s location is in west campus near Television department. Almost everyday, I wake up on 7 or 8 am. After that I take a bath and get ready to go to collage. In my campus, I have so many friends from different area of Indonesia. I love them because their differences. It’s make harmony in our department. After I went to campus, me and my friends usually lunch together in Mr. Cermo’s food stall or in canteen near campus. Than, I back to my boarding room to do task and get some break. In early evening, if I don’t have schedule to hunting, I usually take a walk with my friend. In the night, if I haven’t another task, I usually chat with my boarding rooms’s friend or browsing internet.

Almost everyday I do my dially activity like that, except on Saturday and Sunday. And that’s all about my life and my dially activity. So, how about you?

If....


My name is Afusa Nidya Kinasih. My friend usually call me Kikin. Now, I take collage in Indonesian Institute of The Arts, Yogyakarta in photography department. I believe someday I will bwcome a famous photographer. If I become a famous photographer, I will work hard to make a wonderful photograph. Before I decide to occupy in photography, I was interested in psychology department. After I was graduated from senior high school, I joined nonscolastic course in order to entered my favorite major that time. I wonder if I become a pshycologist, I can help people to solve their problem. But, God decide me to enter photography department in ISI Yogyakarta.
            
In that time, I decide to occupy my major. I didn’t regret for take this major. In the other way, I thank to God that I can entered this major fluently, because before I graduated from high school, my hobby is photography. So, I can develop my hobby here and make it become my profession in the future. In ISI Yogyakarta, I can meet may people that love photography as I am. And I can lern more about photography that another people don’t know.
            
I believe that someday I will become a professional and famous photographer. If I become a professional and famous photographer, I will take walk to Raja Ampat and another wonderful place in Indonesia. After I explore Indonesia, I will take walk to overseas. First country I want to visit is Paris or United Kingdom. Because I think if I make picture in there, I can find beautiful building and cityscape there.
            
If my dreams come true, I will thanks to God and thanks to my parents that they can give me wonderfull leasson and great life. And also all my friend around me.

White Balance


1.      Definisi White Balance

White Balance adalah salah satu pengaturan pada kamera yang membantu menangkap warna untuk membantu pemotretan dan menghasilkan warna foto senyata mungkin. Pada dasarnya apa yang white balance lakukan adalah mengenali warna putih dalam gambar. Semua warna berasal dari warna putih. Misalnya, sinar matahari berwarna putih, tapi ketika menyentuh prisma, warna itu terpecah menjadi pelangi.

2.      Macam White Balance

·         Auto – Dalam mode ini, kamera mendeteksi cahaya dan membuat penyesuaian sendiri di luar kendali penggunanya. Kebanyakan, mode Otomatis akan bekerja dengan baik, tapi kadang-kadang tidak dapat menghasilkan hasil yang diinginkan.
·         Flash – Flash mode digunakan ketika menggunakan flash untuk mengambil gambar. Mode ini mengkompensasi cahaya dingin dari flash dengan memasukkan warming efect dalam gambar.
·         Tungsten – Tungsten mengacu pada bola lampu, dan ditunjukkan oleh simbol yang terlihat seperti bola lampu kecil. Karena menggunakan lampu seperti di rumah untuk penerangan, mode ini banyak digunakan untuk fotografi indoor. Bola lampu biasanya menghasilkan cahaya hangat (kuning pucat) dan dalam mode ini kamera memasukkan efek dingin (agak biru).
·         Fluorescent – Fluorescent mengacu pada lampu neon. Lampu ini menghasilkan cahaya yang kebiruan dibandingkan dengan bola lampu tungsten yang berwarna kuning. Seperti mode Tungsten, mode ini juga digunakan di dalam ruangan. Mode Fluorescent mengkompensasi efek dingin lampu neon dengan memasukkan sedikit warna hangat pada gambar.
·         Daylight – Mode ini diwakili dengan simbol yang terlihat seperti matahari. Sinar matahari dianggap cahaya sejati dan digunakan sebagai referensi untuk membuat mode lainnya. Mode ini berguna dalam mengambil gambar di bawah sinar matahari.
·         Shade – Mode ini berguna dalam mengambil gambar di luar ruangan tapi di area yang teduh. Daerah teduh ini bisa berada di sisi sebuah bangunan, di teras rumah, atau di bawah pohon. Sumber sebenarnya dari cahaya dalam hal ini adalah matahari, tapi bukan sinar matahari langsung. Saat teduh hanya sedikit lebih dingin dari sinar matahari langsung, mode ini akan mengkompensasi dengan memasukkan sedikit warna hangat pada gambar.
·         Cloudy – Mode ini biasanya digunakan pada saat mendung ketika sinar matahari tidak langsung dan terhalang oleh awan. Mode ini menciptakan sedikit warming effect pada gambar.
·         Kelvin – Mengatur temperatur warna secara manual

Cahaya Artifisial

Selain cahaya alami, fotografer juga menggunakan cahaya artifisial yang berasal dari lampu flash, lampu studio, continous light dan sebagainya. Beberapa jenis lampu artifisial yang bisa digunakan.

External Flash


External flash adalah lampu flash yang awalnya difungsikan untuk dipasang di badan kamera. External flash ini memiliki power yang cukup besar sehingga mampu membantu mengatasi kekurangan yang ada pada built-in flash. Kini penggunaan external flash semakin berkembang dan tidak lagi harus dipasangkan di badan kamera. Kini sudah banyak yang menggunakan external flash sebagai lampu utama dalam memotret, seperti yang digunakan oleh para strobist.

Studio Flash


Merupakan lampu yang paling sering digunakan oleh fotografer profesional di studio manapun di lokasi. Memiliki intensitas atau power yang besar dan berbagai macam aksesori yang bisa digunakan untuk membentuk cahaya sehingga menjadi pilihan pertama untuk hampir semua kebutuhan. Ada pula lampu studio yang bersifat portabel dan dilengkapi dengan batterei sehingga dapat dibawa-bawa dengan praktis ke lapangan tanpa membutuhkan listrik.

Ring Flash



Lampu khusus yang berbentuk melingkar. Lensa kamera dilektakkan tepat didalam bagian yang bolong dari ringflash. Cahaya menyebar merata dari tengah-tengah sehingga menghasilkan gambar yang nyaris tanpa bayangan. Ringflash biasanya dilengkapi dengan tenaga battery khusus dan harganya relatif mahal.

Continous Light


Jika lampu flash adalah lampu yang hanya menembak sesekali saja saat dibutuhkan, lampu continous adalah lampu yang menyala terus menerus. Biasanya digunakan pada shooting video, tetapi saat ini juga ada bebetapa fotografer yang menggunakannya untuk memotret.

Sumber : Lighting With Available Light

Jerry Aurum



Nama  : Jerry Aurum
Lahir    : 1976
Karir    :

Mendapatkan reputasi baik di dunia fotografer ketia beliau masih kuliah di ITB jurusan Desain Komunikasi Visual. Beliau telah dipuji sebagai pengusaha muda inspirasi, menjadi pembicara kunci dalam seminar dan lokakarya, duta merek nasional dan global, kontributor tetap untuk majalah yang beragam termasuk National Geographic, dan telah menjadi hakim termuda di banyak reputasi fotografi dan kompetisi fashion. Pameran internasional tunggal dan buku, termasuk memenangkan penghargaan Femalography dan In My Room, telah hits besar dan ditinjau lebih dari 250 publikasi dalam lima tahun terakhir. Beberapa penghargaan baru-baru ini adalah Platinum & Gold Winners di Graphis 100 Terbaik di Fotografi 2012 dan Pemenang Medali Emas Penghargaan Cetak Asia 2011.

Contoh karya :




Cahaya Ambient

Cahaya ambient adalah cahaya yang sudah tersedia pada lokasi pemotretan. Cahaya ini bisa berupa cahaya alami yang dihasilkan langsung oleh alam, seperti misalnya cahaya matahari, cahaya api, cahaya lilin, serta bisa juga berupa cahaya yang bersal dari peralatan buatan manusia seperti misalnya cahaya lampu bohlam, cahaya lampu neon, lampu jalan dan sebagainya.

Cahaya ambient biasanya bersifat continous atau menyala terus menerus. Ini merupakan kebalikan dari cahaya lampu kilat atau flash bersifat non continous atau hanya menyala ketika dibutuhkan saja. Cahaya ambient biasanya tidak bisa diubah-ubah intensitasnya, dan posisinya sebagian besar tidak bisa dipindah-pindahkan.

Setiap cahaya ambient memiliki temperatur warna yang berbeda-beda. Ada cahaya ambient yang memiliki warna putih seperti sinar matahari siang, ada yang warnanya lebih dingin seperti lampu flourescent, ada pula yang lebih hangat seperti cahaya api atau lilin. Temperatur warna ini diukur dalam Kelvin, dan Anda harus memahami temperatur setiap cahaya ambient karena akan berhubungan dengan setting white balance pada kamera anda.


Salah satu karya foto Leanne Lim-Walker dengan menggunakan cahaya matahari

Sumber : Lighting With Available Light

Memanfaatkan Cahaya

Untuk bisa memotret, kita membutuhkan cahaya. Untuk mendapatkan foto yang bagus, kita perlu memanfaatkan cahaya ini dengan sebaik-baiknya.

Cahaya bisa berasal dari berbagai macam sumber. Ada cahaya alami, ada cahaya buatan. Pada bagian ini akan saya bahas mengenai macam-macam cahaya tersebut serta karakteristiknya.

Tetapi sebelumnya, ada beberapa hal yang perlu dipahami di dalam memanfaatkan cahaya pada pemotretan.

1. Arah Cahaya
    Arah cahaya akan menentukan bagaimana jatuhnya cahaya dan bayangan yang dihasilkan.
2. Karakter Cahaya
    Cahaya memiliki karakter. Ada cahaya keras, cahaya lembut, cahaya terarah, cahaya tersebar, dan sebagainya
3. Intensitas cahaya
    Intensitas cahaya adalah besar kecilnya kekuatan cahaya yang mengenai objek.


Tuesday, May 21, 2013

Aggenda Dies Natalis ISI Yogyakarta

Wah, udah akhir Mei aja ni. Ga kerasa bentar lagi ISI ulangtahun. Dalam rangka dies natalis tahun ini, ISI akan menggelar beberapa agenda untuk menyambut dies natalis tahun ini. Tak hanya dari mahasiswa Seni Pertunjukan, dari mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Fakultas Seni Media Rekam juga akan pamer karya. Dalam postingan kali ini, saya akan kasih bocoran ni agenda kegiatan dies natalis ISI.


Dimaz Muharri


Siapa sih yang nggak kenal sama Dimaz Muharri? Cowok cakep kelahiran Binjai, 17 September 1985 ini bermain untuk club basket asal Surabaya, yaitu CLS Knights Surabaya sejak kurang lebih 3 tahun yang lalu. Kini, cowok yang mempunyai berat 70 kg dan tinggi 181 cm ini sedang mengikuti turnamen bergengsi nasional yaitu NBL Championship Series yang diadakan mulai dari tanggal 18-26 Mei 2013 mendatang di GOR UNY Yogyakarta.

Sempat bermain prima di Surabaya, tim CLS mengalami kemunduran di seri Yogyakarta ini. Sempat kalah melawan tim Garuda Kukar Bandung, CLS masih memiliki kesempatan setidaknya untuk menjadi juara ke 3 dengan mengalahkan Bimasakti Nikko-Steel Malang. Setelah berhasil mengalahkan BSM, CLS harus mengalahkan Dell Aspac Jakarta malam ini untuk dapat lolos ke pertandingan selanjutnya.

Inilah beberapa aksi Dimaz pada saat melawan Garuda Kukar Bandung.







Arbain Rambey



Nama : Arbain Rambey
Lahir : 1961
Karir :
  • 1988 meraih gelar sarjana Teknik Sipil ITB
  • 2005 menerbitkan buku foto “Mist of Time” yag diterbitkan oleh Waterous & Co di London
  • 1999 juara tunggal Festifal Seni Internasional Art Summit
  • 2006 dan 2007 memenangkan medali perunggu lomba Salon Foto
  • Bekarja di Harian Kompas dan sebagai pengajar di Darwis Triadi School of Photography serta di Universitas Media Nusantara
  • Arbain juga kerap mengadakan pameran foto baik secara bersama dengan fotografer lain atau pameran foto tunggal seperti Ekspresi (Medan, 2002), Mandailing (Medan, 2002), Senyap (Bentara Budaya, Jakarta, 2004) dan Colour of Indonesia (Galeri Cahaya, Jakarta, 2004).

    Contoh karya :



Agus Leonardus



Nama : Agus Leonardus
Lahir : 1955
Karir :
  • 1977 beliau mempelajari ilmu ekonomi di UGM sembari mempelajari fotografi
  • 1982 meraih lisensi dari Royal Photography Society of Great Britain dan mendapat penghargaan dari Federation Internasionale Del’art Photographique, Belgia.
  • 1987 fotonya terpilih untuk dipamerkan di Kodak Pavillion Prifesional Photographers Showcase, EPCOT Center Walt Disney, Florida, USA.
  • 2006 menerbitkan buku berjudul “Djogjakarta in My Nokia” yang disponsori oleh Nokia
  • Melaksanakan pameran tunggal “Seni Rupa Foto Kata Hati” tahun 1995 dan “Waton Urip” tahun 2006

    Contoh karya :




Wednesday, May 15, 2013

Nggak Ngelihat Atau Pura-Pura Nggak Tau?


Latar Belakang

Tak asing dengan kata Maliboro. Kawasan wisata yang sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu ini selalu ramai dengan pengunjung. Baik wisatawan domestik maupun mancanegara dapat kita temui di sepanjang jalan Malioboro. Yang ditawarkan Malioboropun beragam. Dari pusat perbelanjaan yang murah meriah, hingga yang harganya selangitpun ada. Dari jajanan pasar sampai oleh-oleh juga ada. Dari angkringan sampai restoran mewah juga ada. Fasilitas jalan-jalan dari Becak sampai Taksi juga tersedia.

Isu Terkait

Kawasan Malioboro yang tak hanya diperuntukkan untuk pejalan kaki ini menyimpan begitu banyak pelanggaran. Wilayah satu arah yang tak hanya terdiri dari pejalan kaki, pengguna kendaraan bermotor yang lalu lalang juga tak lepas dari pelanggaran. Ntah mereka sengaja atau tidak, namun banyak sekali yang melanggar rambu-rambu lalu lintas yang dipasang disepanjang jalan Malioboro. Rambu-rambu yang terpasang di sepanjang jalan Malioboro itu jelas-jelas masih sangat bagus dan perawatannya juga lumayan. Sebagai contoh, untuk hari ini saja lebih dari 10 pelanggaran yang saya temui disepanjang jalan Malioboro. Pelanggaran tersebut masih tertangkap oleh mata saya, bagaimana jika saya tidak tahu ada pelanggaran lain di tempat-tempat lain sekitar Malioboro?

Ntah apa yang dipikiran para pengunjung dan masyarakat sekitar situ. Apa mereka tidak melihat keadaan sekitar dulu. Apa mereka tidak menyadari bahwa ada rambu-rambu lalu lintas yang bermanfaat untuk memperingatkan mereka secara tidak langsung. Memang, hari ini tidak terjadi kecelakaan atau peristiwa yang menimbulkan korban, namun alangkah baiknya jika mereka mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada disekitar mereka. Sangat sulit untuk menyadarkan masyarakat. Polisi seharusnya juga menertibkan mereka. Namun, yang saya temui dilapangan malah seorang polisi yang menilang salah satu pengguna speda motor. Ntah dia melanggar lalu lintas atau kelangkapan motornya tidak lengkap, saya tidak tau. Yang tertangkap oleh mata saya, polisi tersebut terlihat menepikan seorang pengendara motor dan tidak tahu apa yang mereka bicarakan, lalu polisi itu berlalu. Sebagai contoh lain, sampai hari ini masih banyak orang-orang yang berjualan di kawasan 0 KM. Padahal jelas-jelas didekat mereka terdapat tulisan yang melarang penjual untuk berjualan di kawasan 0 KM. Ada lagi, pengguna kendaraan bermotor juga tak ketinggalan. Jelas-jelas tertera rambu diralang untuk parkir, namun tetap saja ada yang memarkirkan kendaraan mereka disekitar situ. Apa lagi kendaraan tersebut adalah milik salah satu restaurant cepat saji yang terdapat di kawasan Malioboro. Pernah sekali saya melihat Satpol PP menertibkan penjual yang berada disekitar 0 KM, namun itu pun juga tidak berlangsung lama, esoknya saya melihat penjual masih tetap menggelar lapaknya disekitar kawasan 0 KM. Mungkin karena kebiasaan atau mungkin Pemkot yang menyediakan lahan berjualan terasa kurang dimata penjual. Apa anggapan mereka untuk berjualan di sekitar Malioboro bisa meningkatkan pendapatan mereka?

Yang menjadi pertanyaan saya, apa mereka tidak bisa membaca atau menerjemahkan maksud dari rambu tersebut? Jika memang iya, lantas kenapa mereka kok menghitung uang saja bisa?

This is it "Malioboro"


 Masih aja ada yang nekat

Tuh kan, ketilang! 

 Zebra Cross, buat apa?

 Kalo ini nggak tau deh!

Ini sepertinya sudah jelas

Biografi : Kartono Ryadi


Nama    : Kartono Ryadi
Lahir      : Pekalongan, 30 Juni 1945
Wafat    : Jakarta, 31 Agustus 2005
Karir       :
·         1971 fotografer majalah Ekspress dan bergabung di harian Kompas
·         1974 mendapatkan penghargaan dari World Press Photo tentang pangeran Bernard (Belanda) yang sedang menolong orang utan
·         1980 mendapatkan penghargaan dari World Press Photo tentang foto ikan pesut yang melahirkan di Ancol
·         1992 memotret Susi Susanti yang berlinangan air mata ketika mendapatkan emas di Olimpiade Barcelona
·         Memenangi Hadiah Adinegoro sehingga beliau dianggap sebagai pendobrak fotografi jurnalistik Indonesia modern


Karya Kartono Ryadi


Makalah : Canon vs Nikon


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Saat ini kecanggihan teknologi terus berkembang. Kamera Digital Single Lens Reflex atau yang kita kenal kamera DSLR terus mengeluarkan produk – produk baru dengan fitur – fitur yang luar biasa. Dan dari berbagai merk kamera DSLR yang ada pada saat ini, Canon dan Nikon akan menjadi topik yang menarik untuk dibahas. Dua produk tersebut terus bersaing untuk manarik perhatian para konsumennya dengan berbagai cara.
Dan disini kami akan membahas tentang kelemahan dan kelebihan dari dua produk kamera tersebut, baik Canon maupun Nikon. Kami juga akan membandingkan fitur – fitur yang ada di kamera Canon dan Nikon.

1.2  Rumusan Masalah
            a. Fitur – Fitur apa saja yang diberikan kamera Canon dan Nikon?
b. Apa saja kelemahan dan kelebihan antara kamera Canon dan Nikon?
           


1.3  Batasan Masalah
Dalam makalah kami tidak akan membahasa seluruh tipe kamera yang terdapat pada produk Canon dan Nikon. Kami akan memilih tiga tipe kamera Canon dan Nikon yang akan menjadi bahan perbandingan pada makalah ini. Mulai dari kamera pemula, semi profesional, hingga profesional, antara lain :
a.      Canon 1100D VS Nikon D3100 (Pemula)
b.      Canon 7D VS Nikon D7000 (Semi Pro)
c.       Canon 6D VS Nikon D600 (Pro)


1.4  Tujuan Penulisan
a.      Agar pembaca mengerti tentang fitur – fitur yang diberikan kamera Canon dan Nikon.
b.      Agar pembaca mengetahui kelemahan dan kelebihan antara kamera Canon maupun Nikon.
c.       Agar pembaca bisa memilih dan membeli kamera yang baik yang sesuai dengan kebutuhan.


BAB II
PEMBAHASAN

A.      Canon 1100D VS Nikon D3100
Tidak mudah menilai mana yang lebih baik dari keduanya. Disamping memiliki spesifikasi yang hampir sama, keduanya juga dijual di kisaran harga yang hampir sama juga. Bolehlah dibilang keduanya berimbang terutama dalam hal :
·        kualitas hasil foto (skor sensor di dxomark berbeda sedikit)
·        fitur live view
·        kecepatan burst (3 fps)
·        resolusi layar LCD
·        spesifikasi dan jenis viewfinder
·        mode untuk membantu pemula
Namun dalam beberapa hal Nikon D3100 lebih unggul seperti :
·         resolusi dan ukuran sensor sedikit lebih besar (14 MP vs 12 MP)
·         titik AF yang lebih banyak (11 titik vs 9 titik)
·         ada fitur 3D tracking AF
·         resolusi HD video (1080p vs 720p) plus auto fokus saat merekam video
·         ada tuas khusus untuk berganti mode cepat (continuous shooting, self timer dsb)
·         jangkauan lampu kilat lebih besar (12 m vs 9 m)
·         layar LCD sedikit lebih lega (3 inci vs 2.7 inc)
Sedangkan hal yang membuat EOS 1100D lebih baik adalah:
·         dukungan semua lensa Canon EF dan EF-S (bisa autofokus)
·         bisa bracketing (AE dan WB)
·         ISO normal maksimum ISO 6400 (vs ISO 3200)
·         ada tombol langsung untuk mengatur ISO
·         muncul histogram saat live view
·         tersedia aksesori resmi untuk battery grip
·         baterai tahan lebih lama (700 shot vs 550 shot)

B.      Canon 7D VS Nikon 7000D
Fitur-fitur
Canon EOS 7D
Nikon D7000
Tipe Sensor
APS-C CMOS
APS-C CMOS
Ukuran Sensor
22.3 x 14.9mm
23.6 x 15.6mm
Resolusi Sensor
18.0 megapixels
16.2 megapixels
LCD miring
Tidak
Tidak
Live View
Ya
Ya
Tipe Viewfinder
Pentaprism
Pentaprism
Cakupan Viewfinder
Approx. 100%
Approx. 100%
Pembesaran Viewfinder
Approx. 1.0x
Approx. 0.94x
HD Movie
1920x1080 (30, 25, 24fps), 1280x720 (60, 50fps)
1920x1080 (24fps), 1280x720 (30, 24, 25fps)
AF During Movie
Recording
Tidak
Ya
Max. Continuous Burst Speed
8fps (126JPEG / 15RAW)
6fps
Sistem Metering
TTL full aperture metering dengan 63 zona Dual Layer SPC
TTL exposure metering menggunakan 2,016-pixel RGB sensor
Sistem Auto Fokus
19 poin fokus
39 poin fokus
Built-in Image Stabilisation
Tidak
Tidak
Sensitifitas ISO
AUTO(100-3200), 100-6400 (Expandable to 12800)
AUTO(100-3200), 100-6400 (Expandable to 25600)
Kecepatan Rana
30-1/8000 detik (1/2 or 1/3 stop increments), Bulb
30-1/8000 detik (1/2 or 1/3 stop increments), Bulb
Built-in Flash
Ya
Ya
Kartu Memori
1x CF Card (Microdrive/ UDMA compatible)
2x SD/SDHC/SDXC Cards
Body Material
Magnesium Alloy body covers
Magnesium alloy chassis & 'real' rubber hand grip
Berat (Hanya Body)
Approx. 820g
Approx. 690g
Dimensi (W x H x D)
148.2 x 110.7 x 73.5mm
132 x 105 x 77mm
Weather sealing
Ya
Ya
Harga (Hanya Body)
Approx. Rp. 12.490.000
Approx. Rp. 9.450.000

C.       Canon 6D VS Nikon D600
Perang DSLR Full Frame ‘murah’ telah dimulai. Bandrol harga yang diumumkan Nikon D600 di angka 21 juta rupiah, juga dipakai oleh Canon saat merilis EOS 6D sebagai kamera DSLR Full Frame untuk semua kalangan. Kamera EOS 6D diumumkan hanya 4 hari setelah Nikon mengumumkan D600 sebagai kamera DSLR Full Frame terkecil, dan kini EOS 6D (770 gram) bisa dibuat lebih kecil dan ringan dari D600. Disini kita akan melihat perbandingan diantara keduanya murni dari sudut pandang spesifikasi sesuai data yang ada.

Perbandingan spesifikasi Nikon D600 vs Canon 6D
Kamera
Spesifikasi
Nikon D600
Canon 6D
Resolusi sensor
24,3 MP
20, MP
Jenis Sensor
CMOS
CMOS
Ukuran Sensor
35,9×24 mm
35,8×23,9 mm
Ukuran Pixel
5,9µ
6,55µ
Sensor Cleaning
Ya
Ya
Ukuran foto
6016 x 4016 px
5472 x 3648 px
Prosesor
EXPEED 3
DIGIC 5+
Jenis viewfinder
Pentaprisma
Pentaprisma
Cakupan Viewfinder
100 %
97%
Built in flash
Ya dengan commander mode
Tidak
Kartu memory
2 x kartu SD
1 kartu SD
Continuous Mode
5,5 FPS
4,5 FPS
Shutter speed
1/4000 detik – 30 detik
1/4000 detik – 30 detik
Rating ketahanan shutter count
150 ribu
100 ribu
ISO
ISO 50, ISO 12800 – 25600
ISO 50, ISO 512600, ISO 102400
Autofokus
39 titik AF dengan 9 cross type
11 titik AF dengan 1 cross type (center)
Video
Ya
Ya
Ganti aperture di mode video (live view)
Tidak
Ya
Output Video
MOV, compressed dan uncompressed
AVI, H.264/MPEG 4
Maksimum video
1080p di 24p, 25p dan 30p
1080p di 29,29p, 25p dan 23,9p
Mikrofon
built in dengan opsi stereo
built in dgn opsi stereo
Ukuran LCD
3,2 inch TFT LCD
3,2 inchi TFT LCD
Resolusi LCD
921,0000 dot
1,004,000 dot
Built in GPS
Tidak ada
Ada
Fungsi Wi-fi
Beli Eye-Fi atau WU–1B
Built in
Kapasitas batere
900 jepret
960 jepret
Berat (BO)
760 gram
680 gram
Ukuran
141 x 113 x82mm
144 x 111 x 71mm
Harga retail standar produsen
US$ 2099
US$ 2099

Beberapa fitur yang dilemahkan antara lain:
·         Shutter speed maksimal menjadi 1/4000 detik
·         Max flash sync speed menjadi 1/200 atau 1/160 detik
·         Layar Canon 6D tidak bisa diputar seperti Canon 60D
·         Canon 6D tidak memiliki built-in flash
·         Nikon D600 tidak memiliki pc-sync port
·         Kecepatan foto berturut-turut juga berkurang sedikit menjadi 5.5 fps untuk Nikon D600 dan 4.5 untuk Canon 6D (Nikon D7000 dan Canon 60D masing-masing memiliki kecepatan foto berturut-turut 6 fps dan 5.3 fps)
·         Sistem autofokus Canon 6D tidak lebih sensitif dari Canon 60D

Beberapa fitur yang diperkuat
·         Nikon D600 memiliki titik autofokus silang yang lebih banyak dari D7000 sehingga lebih sensitif
·         Resolusi foto lebih tinggi yaitu 24MP (nikon D600) dan 20MP (Canon 6D)
·         GPS dan wifi sudah built-in di Canon 6D
·         Jendela bidik lebih besar

Keunggulan Nikon D600 dan Canon 6D adalah image sensor yang relatif lebih besar sehingga ketajaman dan resolusinya lebih tinggi daripada kamera bersensor APS-C /crop. 
Sekedar catatan, melihat angka-angka diatas Canon lebih unggul di low light (ISO rating lebih tinggi), Video (ganti aperture on the fly) dan koneksi wi-fi serta GPS sudah built in. Sementara dari kecepatan dan akurasi autofokus (canon 6D hanya 11 titik AF dan 1 cross type sementara Nikon D600 sudah 39 titik dengan 9 cross type), rating shutter count dan kecepatan burst mode, Nikon lebih unggul. Tapi keduanya adalah kamera yang sangat menjanjikan dan kita berharap kedepannya akan muncul lebih banyak kamera full frame yang lebih murah lagi. Yang lebih penting, merek apapun kameranya semua kembali ke kita sebagai pemakai, kamera bagaimanapun adalah sebuah alat yang mendukung visi dan bukan sebaliknya.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dengan adanya perbandingan dari Canon dan Nikon pembaca dapat memilih dengan baik kamera yang akan digunakan dan pastinya sesuai kebutuhan. Pada intinya semua kamera itu diciptakan dalam keadaan baik dan mempunyai tujuan yang baik, agar para pengguna atau konsumen merasa puas terhadap produk tersebut.

DAFTAR PUSTAKA